Sesungguhnya, latihan-latihan sederhana sudah bisa menstimulasi kondisi mental dan pikiran untuk lebih siap menjalani proses kreatif. Seperti diungkapkan sebelumnya, banyak penghalang kreatifitas berasal dari konstruksi pikiran (frame of thinking), kondisi psikologis, dan kebiasaan-kebiasaan yang konsisten. Faktor-faktor ini membekukan potensi kreatif. Dan, jika kondisi mental dan pikiran tidak siap atau menolak, proses kreatif pun tidak bisa dipaksakan.
Latihan-latihan sederhana berikut ini berfungsi untuk menggelitik sisi-sisi pikiran dan mental, sampai pada titik di mana tercipta kondisi yang lebih terbuka. Disambung kemudian dengan latihan mengasah kemampuan dan teknik kreatif dalam berbagai bentuk dan tingkatannya. Berikut latihan-latihan yang dianjurkan:
1. Berpikir kebalikan
Sungguh, pikiran kita begitu terlatih untuk berpikir atau memandang sesuatu dengan cara yang begitu terstruktur. Kita selalu berpikir dengan satu sudut pandang tertentu, berdasarkan posisi yang kita yakini kebenarannya, yang sudah semestinya begitu, dan sebisa mungkin tidak diubah. Kita terfokus pada satu titik tertentu, dan biasanya mengabaikan titik yang lain.
Taruhlah, jika Anda adalah seorang yang selalu berpikir positif, maka secara otomatis Anda akan menolak segala bentuk pikiran negatif. Jika Anda sangat fanatik dengan data-data kuantitatif, Anda tak akan bisa dibuat percaya dengan asumsi-asumsi non-statistikal atau kualitatif. Jika Anda sangat berorientasi pada profit, Anda pun akan sulit menerima pertimbangan-pertimbangan yang berorientasi sosial.
Nah, latihan ini menuntut Anda untuk 'merelakan' diri berkelana ke alam pikiran yang secara diametral berlawanan. Berkelana dalam arti kemampuan untuk melepaskan pola pikir sebelumnya, mencoba menggunakan pola lawan, dan 'mengalami' (berproses) dalam pola tersebut. Contohnya, kalau Anda terpola untuk menghasilkan prediksi bisnis dengan out put selalu positif, maka sekali waktu, buatlah prediksi dengan out put negatif.
Hal terpenting di sini adalah proses mengalami sesuatu yang sebaliknya dari yang sudah biasa. Latihan ini menstimulasi pikiran untuk terbuka pada perspektif yang lebih segar atau kemungkinan-kemungkinan lain yang selama ini terlewatkan.
2. Mencoba hal baru
Kita semua memang menyukai hidup dalam sona kenyamanan dan kemapanan. Kalau sekarang sudah baik, jangan ada pikiran untuk mengubahnya. Ini membekukan potensi kreatif. Mencoba hal-hal baru adalah esensi kreatifitas. Sekalipun Anda begitu fanatik dengan sesuatu pola, mode, cara, teknik, atau keyakinan tertentu, sekali waktu lakukan pemberontakan secara sengaja. Cobalah hal baru!
Pindah kantor, ganti lay out ruang kerja, bentuk tim baru, cari mitra baru, pindah supplier, coba bisnis sampingan baru, gunakan rute jalan baru, pakai moda kendaraan baru, ganti potongan rambut, ganti penampilan, pindah kontrakan, kunjungi restoran baru, ganti menu baru, kenali karakter yang sangat berlawanan, coba hobi-hobi baru, dll.
Esensi dari latihan ini adalah pada peneguhan diri, keberanian mencoba, sensasi saat merasakan perbedaan (feel the different), dan menemukan sesuatu yang lain. Ini akan mengkondisikan pikiran dan mental menjadi lebih terbuka bagi proses kreatif.
3. Kuantitas jawaban
Kreatifitas bisa dirangsang dengan memberi tantangan kepada diri sendiri. Caranya; ajukan suatu pertanyaan, kemudian kerahkan pikiran untuk menemukan jawaban sebanyak target tertentu (4-5 kali lipat dari kapasitas biasanya). Pada tahap ini, kualitas jawaban bukan hal yang pokok. Yang terpenting adalah memacu pikiran untuk menelorkan jawaban atau gagasan sebanyak-banyaknya dalam waktu secepat-cepatnya.
Contoh; Sebutkan 50 cara paling baru dan tercepat untuk meningkatkan income! Nah, Anda dipersilakan menggali seluruh kemungkinan jawaban, mulai dari yang paling rasional sampai yang paling tidak masuk akal. Fokus latihan ini adalah pada kelincahan berpikir serta pengaktualisasian ide abstrak menjadi ide tertulis (konkrit).
4. Mengamati
Banyak cetusan ide berasal dari aktivitas melihat dan mengamati secara langsung sebuah kejadian, proses, benda, atau aktivitas tertentu. Jika Anda mendapat tantangan menemukan ide kreatif bagi pemecahan masalah tertentu, segera lakukan pengamatan terhadap situasi di sekitar. Amati dan selami benda-benda apa saja --baik warna, bentuk, fungsi, komponen, ukuran, bobot, dll-- yang selama ini luput dari perhatian. Mengajukan pertanyaan 5W+H (what, when, where, why, dan how) terhadap benda atau suatu proses juga bermanfaat untuk mempertajam pengamatan. Kemudian ajukan pula pertanyaan, "Apakah ini bisa dibuat lebih baik?", "Apakah bisa dilakukan dengan lebih mudah?", dll.
Jika di dalam ruangan tidak cukup merangsang pemikiran baru, pergilah ke suatu tempat dan lakukan pengamatan dengan lebih leluasa. Anda pun bisa mengunjungi tempat-tempat menarik yang sekilas tidak ada relevansinya dengan persoalan yang dihadapi. Ingat, ide bisa muncul dari mana saja dan oleh karena rangsangan apa pun. Dan sebuah ide kreatif bisa muncul dari situasi dan kondisi yang sangat berlawanan dari konteks persoalan semula.
Pengamatan yang sungguh-sungguh serta dalam kondisi pikiran terbuka memudahkan ide-ide kreatif muncul. Tom Kelley dan Jonathan Littman dalam bukunya The Art of Innovation menekankan kebenaran prinsip tersebut.
5. Tiga prinsip
Ingat dengan tanda pengoperasian bilangan (+, -, x)? Tanda-tanda pengoperasian bilangan dalam matematika itu bisa pula dipakai untuk mengolah atau menemukan ide-ide baru. Sesungguhnya, banyak penemuan atau karya-karya baru dihasilkan melalui penggunaan prinsip menambah, mengurangi, atau melipatgandakan.
Cobalah latihan sederhana berikut, yaitu memvermak baju atau kaos lama. Anda bisa membuat baju-baju itu punya penampilan baru dengan menambahkan sejumlah asesoris, stiker, bros, badge, dll. Untuk kaos, coba potong kedua lengannya, potong bagian bawahnya (bagi cewek bisa dipotong sampai bagian pusar nampak), beri corak dengan coretan (grafiti), atau beri warna baru, boleh juga dilobangi, nah… jadilah kaos tanpa lengan yang menarik! Anda sudah membuat karya sendiri!
Misalnya, Anda mendapat tugas membuat proyek rancangan mobil inovatif. Dengan menggunakan ketiga prinsip tersebut, Anda bisa menggali ide dengan membuka pertanyaan;
(+) Apa yang harus dilakukan untuk menambah kecepatan, kelengkapan asesoris, kenyamanan, gengsinya?
(-) Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi borosnya BBM atau risiko kecelakaan?
(x) Apa yang harus dilakukan untuk melipatgandakan permintaan konsumen?
Nah, cukup sederhana bukan? Kreatifitas itu dimiliki oleh setiap orang. Bukalah potensi kreatif diri sendiri, buang penghalang-penghalang kreatifitas! Lakukan aktivitas yang merangsang pikiran dan mental untuk lebih terbuka terhadap perubahan atau hal-hal baru. Pada saat yang bersamaan, teruslah berlatih dengan mencoba aktivitas-aktivitas kreatif, mulai dari yang paling sederhana. Selanjutnya, tingkatkan kemampuan kreatif tersebut dengan menambah teknik-tekniknya dan memperluas cakupan tantatangannya. Selamat berlatih! (selesai)
*Edy Zaqeus dapat dihubungi melalui email: edzaqeus@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar