Munculnya perusahaan periklanan milik pribumi diawali dengan munculnya klien-klien perusahaan rokok dan batik. Iklan-iklan mereka bahkan cukup maju. Karena telah berhasil menampilkan unsur persuasinya sejajar dengan kebutuhan informasi produknya. Khususnya karena pada masa itu banyak orang belum menyadari, bahwa unsur informasi bagi konsumen sama pentingnya dengan unsur persuasi bagi produsen. Dengan perkataan lain, ciri iklan di masa itu adalah, lebih menjadikannya sebagai sarana informasi, akibat tidak adanya akses informasi lain tentang produk atau produsen yang dapat diperoleh masyarakat.
Perusahaan periklanan NV Hardjo Soediro yang banyak menangani produk rokok, merancang iklan berikut ini untuk suratkabar Sinar Hindia:
Rokok Klobot.
Selamanja selaloe sedia Rokok-Klobot bikinan Djokja. Klobotnja terpilih jang moeda dan manis bikinan rapi, boleh dapet dari tembaco Kedoe dan siloek No.I. 1000 batang model pandjang harga f.2, 1000 batang model pendek harga f.1.60. Lain onkost kirim.
Pesenan 5000 batang dikirim franco, boleh kirim oewang lebih doeloe atawa rembours.
Toenggoe pesenan N.V. Hardjo Soediro Djojonegaran, Djogja. (28)
(28) Sinar Hindia, 20 Juli 1916.
Ciri sekedar meringkas informasi pada iklan-iklan, tidak terlepas dari struktur masyarakat dan situasi sellers market (pembeli mencari barang) di masa itu. Lebih lagi, karena hampir seluruh produk kebutuhan sehari-hari masyarakat, dari sabun hingga mobil, diimpor dari Eropa, khususnya dari negeri Belanda. Bahkan hubungan antara khalayak dan pengiklan seringkali terasa seperti hubungan antara calon konsumen yang amatir, dengan produsen yang profesional.
Antara periode tahun 1900-1928 belum ditemui artikel atau tulisan yang membahas tentang peran dan fungsi iklan yang sebenarnya. Pada masa itu, iklan semata-mata, dimanfaatkan untuk menjual produk oleh para produsen, dan untuk menunjang kehidupan suratkabar.
Pada periode tahun 1920-an sampai 1930-an, terlihat juga adanya kecenderungan iklan-iklan menggunakan model, wanita. Padahal, banyak di antara produk-produk yang diiklankan tidak melulu ditunjukan untuk wanita. Iklan bir Serimpi kebetulan disegmentasikan juga untuk wanita.
0 komentar:
Posting Komentar