Buat kawan-kawan setia blog ini yang mau mendengarkan cerita dewasa dalam bentuk audio (suara cewek bos!) silahkan klik Disini Jangan lupa rajin-rajin berkunjung ke blog ane and jaga sikap kawan-kawan terhadap saudari-saudari kita. Cewek-cewek juga manusia gan. Dipergunakan untuk keperluan pribadi, TITIK

Rabu, 06 April 2011

Teori-teori Modernisasi

Terdapat beberapa teori yang dikemukankan oleh Arief Budiman, yaitu;

A. Teori Tabungan dan Investasi (Harrod - Domar)
Penggagas teori ini Evsey Domar dan Roy Harrod, keduanya bersepakat bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Rumus atau teori ini didasarkan pada asumsi bahwa masalah pembangunan pada dasarnya adalah masalah masalah penanmbahan investasi modal.

Keberadaan teori ini tidaklah lepas dari berbagai modifikasi, sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan sistem sosial di suatu negara. Teori tabungan dan investasi ini yang pada kemudian hari membentuk watak manusia untuk menjadi seseorang yang berprinsip privatisasi atas barang milik mereka


B. Etika Protestan (Max Weber)
Max Weber dalam bukunya yang terkenal berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, menjadi salah satu teroi yang melatar belakangi hadirnya modernisasi, atau memperkuat kehadiran teori modernisasi.

Weber menjelaskan bahwa agama menjadi salah satu faktor kelahiran kapitalisme khususnya di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Dalam etika protestan, diterangkan bahwa seseorang atau setiap orang telah ditentukan sejak awal apakah dia akan masuk surga dan neraka. Akan tetapi, akibat pengetahuan akan kepastian bahwa setiap orang telah ditakdirkan masuk surga atau neraka, maka terjadilah kecemasan karena ktidak jelasan nasib, apakah dia akan masuk surga atau sebaliknya.

Olehnya itu, salahsatu cara untuk mengetahui apakah seseorang masuk surga atau neraka adalah tingkat keberhasilan kerjanya. Jika dalam pelaksanaan kerja, seseorang selalu mendapatkan kesuksesan, maka sudah dapat dipastikan bahwa ia akan masuk surga. Demikian teori etika protestan yang disampaikan oleh Weber.

Dengan hadirnya teori ini, setiap orang kemudian termotifasi untuk bekerja keras dalam rangka merai kesuksesan. Kesuksesan yang menjadi tujuan bukanlah untuk menikmati keuntungan materil, akan tetapi untuk meredam kecemasan akan kebingungan tentang takdir tersebut di atas.

Disinilah titik berawal kapitalisme, yaitu ketika masyarakat berada dalam doktrin untuk bekerja dengan keras tanpa mementingkan keuntungan materil yang seimbang, akan tetapi guna mendapatkan kesuksesan secara spiritual. Disamping semangat mereka itu, hadirlah golongan-golongan yang mementingkan kesejahteraan pribadi atau pun kelompok dengan mengekploitasi para masyarakat atau buruh mereka dengan doktrin etika protestan tersebut.


C. Teori Dorongan Berprestasi (McClelland)

Salah satu teori yang juga mendasati perkembangan modernisasi yaitu teori Mcclelland tentang Motivas Berprestasi atau n-Ach. Konsep McClelland ni tidak jauh berbedan dengan konsep Weber tentang etika protestasn. Jika Weber menjelaskan bahwa faktor yang mengakibatkan seseorang mejadi rajin atau memiliki semangat untuk bekerja dan meraih kesuksesan, adalah faktor spiriyual, bukan material. Maka McClelland, juga beranggapan bahwa, perilaku kerja keras seseorang hadir karena adanya dorongan akan kebutuhannya pada prestasi. Dan kesuksesan dalam bekerja adalah sebuah prestasi.

Selanjutnya, McClelland mengatakan bahwa kalau dalam suatu masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, maka dapat diharapkan terwujudnya suatu masyarakat yang memperkuat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada negara tersebut.

Teori tentang dorongan berprestasi ini jugalah yang kemudian menjaddi salah satu faktor hadirnya pahan sekularisme, yaitu suatu paham atau pandangan bahwa kehidupan di dunia adalah proses untuk menjalankan segalan aktifitas seperti bekerja, belajar dan sebagainya, guna mendapatkan hasil yang sepantasnya. Pandangan sekularisme ini kemudian membentuk watak manusia secara universal untuk memuaskan kebutuhan manusia dengan bekerja keras dan berfikir lebih rasional.


Ciri Umum Teori atau Masyarakat Modern
Di atas telah diterangkan beberapa teori yang mendukung modernisasi. Teori-teori tersebut secara kasar memiliki persamaan yang sedikit, akan tetapi dari beberapa teori tersebut di atas, maka dapatlah dibuat ciri umum tentang masyarakt atau teori moderniisasi, yaitu;

Teori modernisasi didasarkan pada dikotomi antara tradisionalisme dan modernisme itu sendiri, dimana modern adalah perlambangan dari suatu masyarakat yang maju, berpikiran rasional dan pekerja keras. Sedangkan tradisionalisme adalah lambang masyarakat yang ketinggalan dan cenderung berfikiran irasional.
Modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor non-material (yang juga menjadi penyebab kemiskinan) seperti wilayah gagasan/ide. Faktor ini kemudian berubah menjadi sebuah sistem perasaan bagi psikologi masyarakat dan mempengaruhi produksi sistem atau nilai-nilai kemasyarakatanyang menjadi orientasi akan tingkahlaku masyarakat tersebut.

Modernisasi (teori/sistem) biasanya bersifat ahistoris, dimana hukum-hukumnya berlaku secara universal kultural. Modernisasi yang berlangsung dengan jaungkauan universal ini tentunya tidak memperhatikan sistem lokal suatu negara.

Penulis; Ahmad Husain ( Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang )

0 komentar:

Posting Komentar