Eksplorasi kecerdasan dengan Menulis |
"Lebih jauh diungkapkan oleh Oswald bahwa para penjelajah Internet itu kemungkinan besar adalah mereka yang mengunjungi gereja secara teratur, lebih berpendidikan, dan lebih memiliki penghasilan yang baik ketimbang orang yang bukan penjelajah.
"Kebalikan dari opini umum yang terdapat di Inggris, tampaknya para penjelajah Internet sudah mulai dapat menyeimbangkan kehidupan elektronis mereka dengan kehidupan sosialnya. Mereka tidak terus-menerus membungkuk di depan komputer sepanjang hari sebagaimana semula diasumsikan. Mereka, ternyata, lebih jarang menonton televisi daripada rata-rata orang lainnya.
"Ini menyiratkan bahwa ketimbang menggunakan waktu bebasnya untuk kegiatan yang bersifat pasif, mereka secara aktif menggunakan Internet untuk berhubungan sosial dengan orang lain."
Laporan tentang survei Oswald ini saya peroleh dari buku Tony Buzan yang membahas kecerdasan sosial. Secara menarik, Buzan menunjukkan bahwa Internet dapat memperkaya kehidupan sosial seseorang. Ini berarti, Internet dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan sosial seseorang.
Data lain yang menarik juga ditunjukkan oleh sebuah studi yang dilakukan di Jepang. Seorang spesialis otak, Takashi Tsukiyama, melakukan penelitian ke sebuah kelompok yang mengalami penurunan daya ingat. Dia tertarik meneliti kasus tersebut karena surat kabar Straits Times pernah membuat berita yang kurang lebih menyatakan bahwa "kurangnya interaksi sosial di antara generasi muda di Jepang menyebabkan menurunnya daya ingat seseorang".
Para peneliti membenarkan hal ini, dan menuding bahwa penyebab utamanya adalah kecenderungan meningkatnya isolasi sosial di antara orang-orang karena mereka terlalu bergantung pada mesin-mesin yang secara bertahap mengikis daya ingat. Banyak orang yang diam dan terkungkung di dalam rumah dan tidak memiliki kesempatan untuk saling bersosialisasi secara tatap muka. Hal ini dikarenakan sejak kecil mereka sudah akrab dengan video games.
Menurut para peneliti lebih jauh, sosialisasi membutuhkan kesiagaan terus-menerus dan daya ingat yang teruji di mana semua indra--yang merupakan pilar utama daya ingat--digunakan secara aktif. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa mainan dan layar komputer yang bersifat mengisolasi diri menghambat pertumbuhan daya ingat.
Dalam bukunya itu, Buzan tidak hanya menunjukkan secara menarik tentang fakta-fakta baru yang mengubah proses pemelajaran berkaitan dengan peningkatan kecerdasan. Dia, secara terampil dan lugas, juga mengajak para pembacanya untuk mengeksplorasi setiap jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Bahkan, buzan juga menunjukkan secara gamblang bahwa jenis kecerdasan yang satu dapat menunjang pelejitan jenis kecerdasan yang lain.
Ketika Buzan menyinggung kecerdasan spasial atau "picture smart", dia mengatakan begini: "Termasuk dalam kecerdasan spasial adalah kemampuan menempatkan atau meletakkan barang dalam suatu lingkungan tertentu sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi orang lain. Seni yang berasal dari negeri Cina kuno yang disebut Feng Shui adalah pemanfaatan kecerdasan spasial yang diterapkan pada kecerdasan sosial."
Ketika Buzan sampai pada kecerdasan fisik (physical intelligence) atau dalam bahasa Howard Gardner diistilahkan sebagai bodily-kinestetic intelligence, dia menunjukkan manfaat kecerdasan ini. Menurutnya, kecerdasan fisik menyangkut kemampuan menjadikan diri fit secara fisik, leluasa bergerak, seimbang serta tenang dan semuanya terkendali. Menyantap makanan yang bergizi, memiliki tubuh yang kuat, lentur, dan bugar juga termasuk dalam kemampuan kecerdasan ini.
Nah, bila Anda mampu mengembangkan kecerdasan fisik, kata Buzan, lingkungan teman-teman Anda secara otomatis akan menjadi semakin luas. Hal ini dikarenakan naluri orang-orang akan membawa mereka kepada seseorang yang sehat, seimbang, serta penuh semangat dan gairah hidup.
Meskipun Buzan tidak sebagaimana Gardner yang melakukan penelitian, namun proses penjelajahan Buzan atas pelbagai potensi kecerdasan dapat membantu kita untuk melihat secara luas dan kaya tentang peran masing-masing kecerdasan dalam menumbuhkembangkan diri. Saya juga kaget ketika Buzan menemukan tolok ukur yang dapat digunakan untuk menilai seberapa tinggi kecerdasan verbal atau "word smart" yang dimiliki seseorang.
"Kecerdasan ini diukur berdasarkan besarnya perbendaharaan kata yang Anda miliki," katanya. "Lalu juga kemampuan Anda untuk dalam waktu yang singkat mengerti hubungan antara suatu kata dengan hal-hal lain; sejelas apa Anda dapat mengekspresikannya, ketajaman Anda dalam melihat hubungan logis yang terdapat pada kata-kata, dan keanekaragaman imajinasi yang Anda gunakan."
Meskipun saya ragu ketika Buzan mengaitkan imajinasi dengan kecerdasan verbal, saya merasakan betapa J.K. Rowling dapat menggegerkan dunia perbukuan, lewat serial novel fantasi yang fantastis, Harry Potter. Ada kemungkinan besar, Rowling menjadi salah seorang terkaya di Inggris ya gara-gara kekuatan imajinasi Rowling yang yang sangat dahsyat itu.
Ketika mengaitkan kecerdasan verbal dengan kecerdasan sosial, Buzan pun mengajak saya untuk memasuki wilayah yang sungguh mencengangkan saya. "Dalam percakapan normal, kecerdasan verbal yang berkombinasi dengan bahasa tubuh merupakan paket yang utuh!" Lantas, Buzan juga menunjukkan kepada saya, "Renungkanlah bagaimana percakapan, kuliah, pidato, surat, koran, majalah, buku, Internet, dan puisi telah mempengaruhi hidup Anda dan hubungan Anda dengan orang lain."
Baik, mari kita berhenti sejenak di sini. Lihatlah diri hebat Anda. Di dalam diri hebat Anda tersimpan pelbagai potensi kecerdasan yang siap Anda manfaatkan dan eksplorasi secara luar biasa. Diri Anda dapat menjadi apa saja. Anda punya kombinasi unik yang setiap saat dapat berubah sesuai keinginan Anda. Dan itu baru berkaitan dengan kecerdasan lho. Saya kira masih banyak potensi diri kita yang belum kita ketahui dan kita eksplorasi secara baik dan benar.
Selamat mengeksplorasi diri Anda yang menakjubka.
{ seri tulisan Hernowo}
0 komentar:
Posting Komentar